Nganjuk

Gandeng Fasilitator dan Pendamping Anak Kota Nganjuk, Kemenkominfo Gelar Webinar Literasi Digital

Diterbitkan

-

Gandeng Fasilitator dan Pendamping Anak Kota Nganjuk

Memontum Nganjuk – Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Fasilitator dan Pendamping Anak Kota Nganjuk akan menggelar webinar literasi digital untuk komunitas digital wilayah Jawa Timur, Kamis (09/03/2023) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Mengusung tema ‘Perlindungan Anak di Dunia Online’, webinar kali ini akan menghadirkan pembicara, seperti Marhaen Djumadi yaitu Plt Bupati Nganjuk, Nafhan Tohawi sebagai Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Nganjuk, Inta Oceania yakni penyanyi sekaligus Influencer serta Fitta Mamita sebagai moderator.

”Untuk mengikuti, peserta dipersilakan mendaftar lebih dulu melalui link pendaftaran di https://s.id/DaftarNganjuk0903. Selain mendapat e-sertifikat, tersedia hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000,- bagi 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya, Rabu (08/03/2023) tadi.

Terkait tema, Kemenkominfo menjelaskan bahwa dominasi generasi Z, yaitu generasi yang lahir antara 1997 hingga 2012, dimana dalam penggunaan internet dirasa cukup menggembirakan. Namun, apabila potensi pengetahuan oleh anak itu tidak dikelola dengan baik, maka justru akan berbalik jadi merugikan.

“Populasi pengguna internet generasi Z, kini menyentuh angka 74,93 juta (27,94 persen). Jadi, apabila tidak dikelola dengan baik dan benar, hal itu akan menjadi bumerang bagi kita,” lanjut rilis Kemenkominfo.

Advertisement

Baca Juga :

Menurut Kemenkominfo, pengenalan terhadap teknologi digital pada anak harus dibarengi dengan pengetahuan dampak negatif dan perlindungan terhadapnya. Orang tua mempunyai kewajiban sekaligus dapat berperan sebagai pendamping atau fasilitator dalam transfer pengetahuan digital.

”Literasi digital, khususnya digital parenting, memegang peranan penting dalam rangka pencegahan dampak negatif dunia digital. Misalnya, mencegah terjadinya kasus eksploitasi seksual, perdagangan anak, perundungan (cyberbulliying), perjudian, serta kejahatan lain melalui media online,” jelas Kemenkominfo.

Kemenkominfo juga menyebutkan, dalam hal ini telah terjadi tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Maka, korban (orangtua) diminta untuk tak segan melaporkan kejadian kepada pihak yang berwajib. “Saat ini, Kemenkominfo telah bekerja sama dengan Polda Metro Jaya dalam penanganan kasus eksploitasi seksual dan perdagangan anak melalui media daring,” tambahnya.

Program nasional Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023 mulai dilaksanakan Kemenkominfo sejak 27 Januari 2023. Program yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring, ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Kemenkominfo melaksanakan program IMCD 2023 secara serentak di seluruh wilayah provinsi di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Advertisement

Tahun ini, IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital, sebagai peserta. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif dan aman.

Saat ini, Indeks Literasi Digital Indonesia telah semakin baik. Hal itu, diketahui dari hasil pengukuran Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 yang digelar Kemenkominfo bekerja sama dengan Katadata Insight Center (KIC). Secara keseluruhan, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 mencapai 3.49 dari skala 1-5, atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46.

Kemenkominfo menambahkan, survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social menemukan bahwa pengguna internet dan medsos pada periode 2021-2022 mencapai 220 juta orang. ”Padahal, pada 2019, jumlah itu tidak lebih dari 175 juta orang,” paparnya. (kom/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas