Nganjuk

Perlindungan Anak di Dunia Online Jadi Tema Diskusi Literasi Digital Kemenkominfo di Alun-alun Nganjuk

Diterbitkan

-

Perlindungan Anak di Dunia Online Jadi Tema Diskusi Literasi Digital Kemenkominfo di Alun-alun Nganjuk

Memontum Nganjuk – Diskusi literasi digital ‘Makin Cakap Digital’ oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Komunitas Jawa Timur akan hadir di tengah ‘Event Senam Massal’ di Alun-alun Kota Nganjuk, Jumat (12/05/2023) pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Diskusi luring (offline) bertajuk ‘Perlindungan Anak di Dunia Online’ itu, akan menghadirkan tiga nara sumber masing-masing Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk, Sopingi, dosen sekaligus pemerhati teknologi digital, Adhi Prasnowo, Chief Operating Regional ACSB East Java, Muhajir Sulthonul Aziz dan Ari Utami sebagai moderator.

“Diskusi ini digelar gratis. Dan dapat diikuti dengan cara mendaftar ke link registrasi peserta di https://s.id/DaftarNganjuk1205. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya, Kamis (11/05/2023) tadi.

Selain diskusi, acara senam massal dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2023 yang digagas UMKM Kabupaten Nganjuk itu, juga akan dimeriahkan beberapa mata acara. Diantaranya, seperti Bazar UMKM, Senam massal ibu-ibu, Lomba mewarnai Mamamia TK-PAUD, Lomba kolase TK, SD dan gelar kreasi.

Terkait tema diskusi, Kemenkominfo mengatakan bahwa menurut survei BPS, 88 persen lebih anak berusia 5 tahun ke atas mengakses internet untuk tujuan bermedia sosial. Sementara selebihnya adalah untuk tujuan mendapatkan informasi (66 persen), hiburan (63 persen) dan tugas sekolah (33 persen). Sisanya, untuk pembelian barang dan jasa, informasi barang, menerima email, dan penjualan barang.

“Untuk itu, Kemenkominfo akan terus mendorong penggunaan internet pada anak untuk aktivitas positif dan produktif, serta mendorong orang tua memperhatikan ihwal perlindungan anak dari konten-konten internet negatif yang masih banyak berseliweran di dunia cyber,” jelas Kemenkominfo.

Advertisement

Masih banyaknya warganet yang belum memahami bagaimana memperlakukan anak di dunia digital, lanjut Kemenkominfo, membawa konsekuensi tersendiri terhadap pemahaman anak tentang dunia digital. “Kemenkominfo juga mengharapkan partisipasi dari masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk ikut melindungi anak dari dampak negatif internet dan menjadikan internet sebagai sarana untuk mencerdaskan, meningkatkan kreativitas dan produktivitas,” tulis Kemenkominfo dalam rilis.

Baca juga :

Kemenkominfo menambahkan, berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan instansinya bersama Katadata Insight Center pada 2021, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. Dengan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masuk dalam kategori ‘sedang’.

“Secara keseluruhan, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 mencapai 3.49 dari skala 1-5, atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46,” tulis Kemenkominfo.

Diskusi literasi digital di lingkungan komunitas merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia #MakinCakapDigital. “Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.

Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Advertisement

Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif dan aman.

Program IMCD urgen dilakukan, karena berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 sudah mencapai 220 juta orang. “Padahal, pada 2019, jumlah itu tidak lebih dari 175 juta orang,” jelasnya.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (hms/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas